Senin, 27 Mei 2013

9 Perilaku Positif yang Harus Dipenuhi Oleh Guru yang Profesional



Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, antara lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkan melalui pendidikan formal maupun menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam pelakansaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki ijazah perguruan tinggi.
Latar belakang pendidikan ini mestinya berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan, bersamaan dengan faktor lain yang mempengaruhi. Walaupun dalam kenyataannya banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan yang seringkali tidak disadari oleh guru dalam pembelajaran.
Maka dari itu guru-guru di Indonesia harus meningkatkan semua kompetensi baik kompetensi  pedagogik, kepribadian, professional serta sosial. Selain itu ada juga 9 perilaku positif yang harus dipunyai oleh guru, perilaku tersebut antara lain:    


  • DISIPLIN

  • KREATIF DAN INOVATIF

  • TERTIB ADMINISTRASI

  • PEKA LINGKUNGAN

  • MENERIMA TUGAS TAMBAHAN

  • MELAKUKAN PENGEMBANGAN DIRI

  •  TIDAK “ MATA DUITAN”

  • AKTIF BERMASYARAKAT
  • IKHLAS

Perilaku Keren Guru yang Tak Patut Ditiru



Berikut ini ada 10 penyakit yang harus dihandari oleh seorang guru:

1.     TIPUS : Tidak punya selera
      Ketika lonceng tanda masuk telah berbunyi, guru yang mempunyai gejala tipus, masih berpur-pura mempersiapkan diri mencari buku-buku persiapan mengajar. Setelah itu mencari teman sejawat yang juga masuk kelas bersamaan pada jam tersebut untuk diajak ngobrol terlebih dahulu. Hal tersebut terjadi karena guru tidak mempunyai persiapan yang matang sebelum masuk kelas.
2.    MUAL : mutu amat lemah         
Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber informasi yang dimiliki
guru, bahan refrensi pembelajaran sudah ketinggalan jaman, dan banyak guru yang alergi dengan bahasa inggris. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional tidak bisa dielakkan..
3.    KUDIS : Kurang disipilin
Pemanfaatan waktu yang kurang efektif saat berinteraksi dengan peserta didik, tak jarang KUDIS ini menyebabkan kegiatan pembelajara selesai sebelum lonceng keluar dibunyikan.
4.    ASMA : Asal masuk kelas
Banyak yang beranggapan bahwa kalau guru masuk kelas tidak membawa buku adalah guru yang hebat, padahal setiap kegiatan pembelajaran siswa selalu mengalami perkembangan sesuai kemajuan informasi dan teknologi, dan guru tidak menyadari bahwa informasi yang diperoleh peserta didik sudah melebihi pengetahunan dan keterampilan yang dimiliki guru.
5.    TBC : Tak bisa computer
Penyakit ini dapat dilihat pada pelaksanaan Uji Kompetnsi Guru, dari kemampuan menjinakkan mouse di depan komputer, membuka internet, dan mengaskes materi pembelajaran.
6.     KUSTA : Kurang strategi
Strategi pembelajaran merupakan hasl yang sangat penting dalam belajar. Secara umum guru kurang menguasai strategi belajar sehingga banyak siswa yang keluar-masuk saat dia mengajar adalah salah satu ciri penderita kusta.
7.     KRAM : Kurang terampil
Keterampilan seorang guru dalam mengelola kelas, belumlah cukup untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Kemampuan individual guru dalam penguasaan materi, penggunaan alat-alat laboratorium dan evaluasi yang tepat adalah factor utama dalam pembelajaran.
8. ASAM URAT: Asal Sampai materi kurang akurat
      Penyakit asam urat terjadi bila saluran pembulut darah mengalami gangguan, demikian juga guru yang merupakan yang saluran informasi kepada siswa mengalami gangguan,apa yang terjadi? Guru tidak memiliki motivasi, tanggungjawab moral atau social sehingga pembelajaran hanya berupa informasi sekilas untuk mencapai target kurikulum.
9.    LESU : Lemah sumber
      Bila sebuah rangkaian listrik mengalami lemah sumber arus tak akan dapat menghidukan bola lampu yang jauh diatas gunung atau tak akan dapat mengihupkan motor listrik, akan mengakibatkan kerusakan pada system. Demikan halnya dalam belajar jika sumber lemah akan mengakibatkan perbedaan penafsiran, atau tidak bermanfaat sama sekali bagi peserta didik.
10. DIARE : dikelas anak-anak diremehkan
Mari para guru kita hindari penyakit-penyakit di atas Ada yang punya daftar penyakit lain yang harus dihindari? Silahkan sampaikan di kolom komentar. Dipastikan kesebelas penyakit di atas bisa menular dan sangat berbahaya bagi masa depan pendidikan di negeri kita, untuk itu waspadalah jangan sampai salah satu dari sebelas penyakit itu ada pada kita, dan jika memang sudah ada segera obati datangai dokter spesialis penyakit guru, perbanyak belajar, baca buku-buku bermutu, tingkatkan disiplin, sebelum masuk kelas lakukan persiapan sematang mungkin, pilih strategi dan metode yang cocok dengan materi ajar yang akan disampaikan, sekali-kali pergunakan media pembelajaran multimedia berbasis IT untuk membuktikan bahwa kita sebagai guru tidaklah gaptek dan memiliki keterampilan yang memadai. Dan dengan demikian materi yang kita sampaikan akan tepat sasaran karena diawali dengan penggunaan metode dan strategi yang tepat, libatkan anak untuk menyelesaikan masalah dan untuk menemukan materi yang diajarkan, jangan remehkan kemampuan anak, bahkan mungkin penemuan anak secara langsung akan materi ajar yg sedang dipelajari jauh akan membekas dalam ingatan daripada materi yang dijejali oleh guru. 

Bagaimanapun juga kualitas pendidikan di Indonesia harus mampu bersaing di dunia internasional. Sikap dan perilaku profesional seorang pendidik akan mampu membawa dunia pendidikan lebih berkualitas. Dengan demikian diharapkan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya. dan STOP kekerasan terhadap anak. 


Rujukan:
1. Azwar S. 2002. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Undang Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Quantum Teaching.
3. Mulyasa.E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung, Remaja Rosdakarya.
4. Walgito, Bimo 1990. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM
 

Minggu, 19 Mei 2013

Daftar Nilai TUC Kelas VI SD Negeri Wonoroto Tahun Ajaran 2012/2013



NILAI TUC UN PAKET I
TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI WONOROTO
TAHUN AJARAN 2012/2013


NO
NAMA
NILAI
JUMLAH
RATA-RATA
PERINGKAT
BI
Mat
IPA
1
AWANG YULIA PUTRI
58
62,5
75
19,55
6,52
9
2
ANISA MEILIANA
70
55
80
20,50
6.83
7
3
ARIF RAMDANI
40
50
62,5
15,25
5,08
12
4
HANIFAH INDAH K
68
57,5
70
19,55
6,52
9
5
IAN EKA TRISANGGARA
80
82,5
87,5
25,00
8,33
2
6
JENI ERZANTI
80
100
90
27,00
9,00
1
7
LISA OCTAFIANI
66
85
82,5
23,35
7,78
3
8
MIFTAKHUL H. Z
66
50
72,5
18,85
6,28
10
9
MIRA NUR OKTAFIA
70
65
72,5
22,5
7,5
5
10
PRANA RIZKY R
68
47,5
70
18,55
6,18
11
11
RIVAN PRASETYO
64
65
90
21,9
7,3
6
12
YARTI KUMANGI
78
72,5
77,5
22,8
7,6
4
13
YUNI DWI ASTUTI
70
52,5
77,5
20,00
6,67
8
14
CANDRA IRAWAN
68
57,5
60
18,55
6,18
11
15
ALIF ROMDHONI
30
32,5
52,5
11,5
3,83
14
16
FANY KHOIRUL P
44
40
37,5
12,15
4,05
13

RATA-RATA



  

NILAI TUC UN PAKET II
TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI WONOROTO
TAHUN AJARAN 2012/2013




NO
NAMA
NILAI
JUMLAH
RATA-RATA
PERINGKAT
BI
Mat
IPA
1
AWANG YULIA PUTRI
60
70
40
17
5.67
12
2
ANISA MEILIANA
74
87,5
75
23,65
7,88
5
3
ARIF RAMDANI
52
50
45
14,7
4,9
14
4
HANIFAH INDAH K
50
52,5
55
15,75
5,25
13
5
IAN EKA TRISANGGARA
76
87,5
82,5
24,6
8,20
4
6
JENI ERZANTI
78
95
80
25,3
8,43
1
7
LISA OCTAFIANI
86
92,5
72,5
25,1
8,37
2
8
MIFTAKHUL H. Z
68
65
60
19,3
6,43
10
9
MIRA NUR OKTAFIA
70,
82,5
77,5
21,25
7,08
7
10
PRANA RIZKY R
68
65
47,5
18,05
6,02
11
11
RIVAN PRASETYO
70
82,5
77,5
23,00
7,67
6
12
YARTI KUMANGI
82
87,5
77,5
24,7
8,23
3
13
YUNI DWI ASTUTI
76
60
67,5
20,53
6,78
9
14
CANDRA IRAWAN
68
72,5
67,5
20,80
6,93
8
15
ALIF ROMDHONI
28
30
27,5
8,55
2,85
16
16
FANY KHOIRUL P
54
50
37,5
14,15
4,72
15

RATA-RATA







NILAI TUC UN PAKET III
TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI WONOROTO
TAHUN AJARAN 2012/2013



NO
NAMA
NILAI
JUMLAH
RATA-RATA
PERINGKAT
BI
Mat
IPA
1
AWANG YULIA PUTRI
58
70
70
19,8
6,60
9
2
ANISA MEILIANA
74
90
80
24,40
8,13
4
3
ARIF RAMDANI
58
52,5
70
18,05
6,02
14
4
HANIFAH INDAH K
48
60
80
18,80
6,27
12
5
IAN EKA TRISANGGARA
68
90
90
24,80
8,27
3
6
JENI ERZANTI
76
100
90
26,60
8,87
1
7
LISA OCTAFIANI
72
92,5
77,5
24,20
8,07
5
8
MIFTAKHUL H. Z
64
47,5
80
19,15
6,38
11
9
MIRA NUR OKTAFIA
62
77,5
72,5
21,2
7,07
7
10
PRANA RIZKY R
46
70
70
18,6
6,20
13
11
RIVAN PRASETYO
62
67,5
87,5
21,7
7,23
6
12
YARTI KUMANGI
68
95
90
25,3
8,43
2
13
YUNI DWI ASTUTI
60
57,5
82,5
20
6,67
8
14
CANDRA IRAWAN
62
67,5
70
19,95
6,65
10
15
ALIF ROMDHONI
30
57,5
65
15,25
5,08
15
16
FANY KHOIRUL P
28
27,5
60
11,5
3,83
16

RATA-RATA